Konichiwa, hola para pembaca blog yang uda mulai usang
gak ke urus lagi. Mungkin ini karena para penulisnya mulai sok disibukkan
dengan merenungkan status mereka yang gak pernah bisa merangkak dari jurang
kejombloan.
Untuk
menyambut kembalinya diurus blog usang ini, penulis akan mencoba mengisahkan
sebuah perjalanan yang dilakukan oleh sebagian member AKB48, eh maaf maksudnya
AKTB 11. Perjalanan ini adalah perjalanan untuk mencoba menaklukan puncak
tertinggi di Semarang (mungkin), yaitu gunung ungaran.
Perjalanan
ini sendiri dilakukan oleh 19 anak tak berdosa, yaitu Mansur, Ilham, Yudha,
Bagus, Mamet, Dedi, Danu, Ketchap, Friko, Barkah, Wingkan, Ongki, Garuda,
Tignya, Arga, Ghani, Hesti, Nana, Zayyi. Mungkin diantara 57 orang member AKTB
11, hanya mereka lah yang kurang kerjaan.
Seingat
penulis, penggagas kegiatan ini adalah Dedi yang emang uda makan banyak abu
vulkanik (dibaca : uda sering naik “gunung”). Kegiatan yang awalnya hanya akan
diikuti para perjaka ternyata juga menarik minat para perawan AKTB 11.
Perjalanan ini seingat penulis
dilaksanakan pada hari jumat, sore. Saat itu sekitar pukul 15.00 WIB, semua
personil sudah bersiap berangkat dari Istana megah (dibaca : kontrakan) dengan
segala perlengkapan yang dibutuhkan. Dan pukul 15.33 WIB berangkatlah kita
dengan diawali doa bersama meminta keselamatan, perlindungan, dan jodoh
tentunya.
Dan pukul 17.01 WIB sampailah
kita di tempat parkir kendaraan yang berada di sidomukti. Sebelum memulai
perjalanan panjang dan melelahkan, tak lupa tentunya kita foto-foto dulu
mengabadikan momen yang tak kan terlupakan seperti kenangan penulis dengan
mbaknya. Dan ini lah penampakan mereka yang sedang mencari identitas diri.
Oke, mulai lah kita
melangkahkan kaki demi kaki menuju altar kemegahan (dibaca : puncak gunung).
Kita memang sengaja berangkat sore agar kita gak perlu berangkat pagi (kayaknya
gak nyambung ya ?). sekitar 30 menit perjalanan, kita berhenti sejenak di
sebuah air terjun kecil, untuk sekedar melepas kepenatan dan juga melaksanakan
sholat maghrib, weis alim kan kita, di saat kayak gini aja masih tetapa sholat
(padahal kalo di kos gak pernah sama sekali).
Setelah dirasa cukup, mulailah
kita melanjutkan kembali perjalanan ini. Karna saat kita mendaki, keadaan
sekitar uda mulai gelap sehingga kita gak bisa menikmati pemandangan sekitar.
Dan menurut penulis, perjalanan menuju puncak ini dibagi jadi 3, 1/3nya
melewati semacam hutan, 1/3nya melewati kebun the, dan 1/3 akhir baru
benar-benar mendaki, karena jalanan yang emang gak semulus paha Nabilah JKT48.
Banyak bebatuan dan hambatan seperti kisah cintaku yang penuh dengan hambatan.
Disaat yang lain dengan penuh
hati-hati mendaki bebatuan, ada satu orang anak yang dengan lincahnya lompat
kesana kemari tanpa memikirkan masih ada hari esok, dan kalian tentu tau siapa
orangnya, ya, dia adalah Ilham.
Setelah melewati perjalanan
sekitar 4 jam, sampai juga kita akhirnya dipuncak tertinggi Ungaran. Segeralah
kita bergegas membangun pondok peristirahatan (dibaca : tenda usang). 3 tenda
pun selesai dibangun dengan kerjasama semua tim.
Tiba lah saatnya beristirahat,
melepas kepenatan untuk sebuah perjalanan yang benar-benar menguras tenaga.
Namun tak semuanya berada di tenda, sebagian lagi berada di luar tenda membuat
perapian untuk menghangatkan diri. Kondisi pegunungan yang memang sangat dingin
tentu sedikit menyiksa, sudah cukup selama ini hati ku tersiksa dengan menunggu
mbaknya.
Disaat kita sedang mencoba
memenjamkan mata untuk beristirahat, terdengar sebuah harmoni musical yang
sangat indah (dibaca : suara bagus yang ngorok), selain itu juga ada
gesekan-gesekan merdu dari mulut musisi kita yaitu friko.
Sementara diluar tenda,
sebagian anak lainnya sedang membuat perapian sembari bikin minuman hangat.
Hingga sesuatu yang menggemparkan terjadi, sebuah ledakan dahsyat (dibaca :
telor meletus) mengagetkan sebagian pemuncak lainnya yang berada disekitar kami
dan itu mengundang tawa dari semuanya.
Beranjak sekitar pukul 3 pagi
sebuah keadaan kurang menyenangkan terjadi. Muncul dari kegelapan, sekelompok
anak-anak SMA pembawa keributan berdatangan. Puncak yang awalnya begitu tenang
dan sunyi mendadak menjadi seperti pasar malam. Jumlah mereka yang sekitar 100
orang mengurangi kesyahduan malam ini.
Akhirnya saat yang ditunggu
tiba, sun rise yang menjadi pemandangan yang paling dinanti semua pemuncak
mulai menampakkan dirinya. Tentunya kesempatan langkah ini tak mau dilewatkan
begitu saja, mulai lah jempretan demi jempretan kamera mengisi kegiatan kami
menikmati sunrise.
Ada satu momen yang menarik
dan mungkin membuat sebagian dari kami iri, yaitu kami berusaha membuat
jempretan untuk teman kami yang sebentar lagi berulang tahun, yaitu Ilham. Dan
ntah dia emang gak tau atau mungkin dia begok, dia gak menyadari apa yang kami
lakukan tepat dibelakangnya. Dan ini beberapa momen yang berhasil ditangkap lensa kamera langsung dari puncak ungaran
Setelah puas mengabadikan
momen pagi di puncak ungaran, kami mulai mengemasi semua barang-barang kami dan
bergegas untuk kembali pulang menikmati empuknya kasur kos. Agak sedikit malas
sebenarnya untuk memulai kembali perjalanan yang panjang dan melelahkan ini.
Di perjalanan pulang ini lah
kami bisa menikmati pemandangan yang gak bisa kami nikmati saat kami berangkat.
Suasana gunung yang sangat luar biasa. Angin yang berhembus semilir
semakin menambah ke indahan pagi ini.
Namun, ditengah semua
keindahan selama perjalanan pulang, tetap saja muncul kejadian yang tak
mengenakkan, dan lagi-lagi pelakunya adalah Ilham. Mendadak ia membuat
pernyataan yang menggagetkan semua, dia mendadak pengen boker. Ya Allah, ni
anak aneh-aneh aja kerjaannya. Emang si kebelet boker tu ibarat sebuah rindu,
kadang datang disaat yang tak di inginkan.
Selepas dari peristiwa yang
gak perlu dikenang itu, perjalanan pulang berjalan cukup lancer, terkecuali
untuk Danu. Ntah kenapa dia sangat sering sekali terjatuh, mungkin kalo kalian
ingat pemeran Ian dalam film 5cm, danu sepertinya sangat tepat untuk
menggambarkan sosok Ian dalam perjalanan kali ini.
Alhamdulillah perjalanan ini
akhirnya berakhir dengan lancer tanpa kurang satu apa pun. Semuanya berada
dalam kondisi sehat dan siap untuk kembali menjalani rutinitas kampus yang
membosankan. Dan serasa cukup untuk cerita kita kali ini. Semoga nantinya akan
ada perjalanan menakjubkan lainnya dan diharapkan semua member AKTB 11 bisa
mengikutinya.
Dan dengan segala hormat dan
gak perlu berpanjang lebar lagi, karna kalo kepanjangan kasian ceweknya dan
kalo kepanjangan kasian cowoknya. Akhir kata Assalamualaiku Warahmatullah hi
wabarokatuh.